Lita Adwitiaswari
Berbagi Ilmu Pengetahuan
Tata Cara Sholat Maghrib
Tata Cara Sholat Maghrib
Untuk lebih memahami dan mengetahui tata cara pelaksanaan sholat maghrib dengan baik, berikut ini disajikan tata caranya.
Sholat maghrib terdiri dari tiga rakaat sholat. Kami uraikan pelaksanaan rakaat kesatu, rakaat kedua, dan rakaat ketiga sebagai berikut:
Rakaat Kesatu
Berdiri tegak menghadap ke kiblat dengan membaca niat sholat maghrib.
Bacaan niat sholat maghrib sendirian :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi imam di sholat maghrib :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi makmum di sholat maghrib :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Melakukan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan, dengan posisi kedua telapak tangan berada di samping telinga, seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”.
Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna, hendaklah dibaca doa iftitah berikut ini:
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya :
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tempat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun untuk berdiri tegak sambil membaca :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca “Allahuakbar” dan dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat Kedua
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Kafirun.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul ya ayyuhal-kafirun. La a’budu ma ta’budun. Wa la antum ‘abiduna ma a’bud. Wa la ana ‘abidum ma ‘abattum. Wa la antum ‘abiduna ma’a’bud. Lakum dinukum wa liya din.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian lanjut dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tampat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk tasyahhud (tahiyat) awal setelah sujud kedua pada raka’at kedua.
Adapun tata cara duduk tasyahud awal adalah dengan duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan dalam posisi tegak. Dalam duduk tasyahud awal ini, hendaklah tangan yang kanan diletakkan di atas paha yang kanan, dengan posisi jari-jari yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari, maka hendaklah kedua jari ini dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam). Lalu, hendaklah jari telunjuk ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat “illallaah”, bukan saat ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha.” Pada sisi yang lain, hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Pada saat melakukan tasyahud awal ini, hendaklah dibaca doa berikut ini:
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Kemudian berdiri tegap dan membaca “Allahuakbar” sambil dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat Ketiga
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tempat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini adalah, hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak. Hendaknya tangan yang kanan diletakkan di atas paha yang kanan, dengan posisi jari-jari yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari, maka hendaklah kedua jari ini dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam). Lalu, hendaklah jari telunjuk ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat “illallah”, bukan saat ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha”. Pada sisi yang lain, hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Bacaan dalam Tasyahhud Akhir ini adalah sebagai berikut :
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah), yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.
Selamat ! Anda baru saja selesai mempelajari tata cara melaksanakan sholat maghrib. Semoga amalan sholat maghrib Anda diterima oleh Allah Subhana WaTa’ala.
Untuk lebih memahami dan mengetahui tata cara pelaksanaan sholat maghrib dengan baik, berikut ini disajikan tata caranya.
Sholat maghrib terdiri dari tiga rakaat sholat. Kami uraikan pelaksanaan rakaat kesatu, rakaat kedua, dan rakaat ketiga sebagai berikut:
Rakaat Kesatu
Berdiri tegak menghadap ke kiblat dengan membaca niat sholat maghrib.
Bacaan niat sholat maghrib sendirian :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi imam di sholat maghrib :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi makmum di sholat maghrib :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Melakukan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan, dengan posisi kedua telapak tangan berada di samping telinga, seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”.
Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna, hendaklah dibaca doa iftitah berikut ini:
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya :
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tempat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun untuk berdiri tegak sambil membaca :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca “Allahuakbar” dan dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat Kedua
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Kafirun.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul ya ayyuhal-kafirun. La a’budu ma ta’budun. Wa la antum ‘abiduna ma a’bud. Wa la ana ‘abidum ma ‘abattum. Wa la antum ‘abiduna ma’a’bud. Lakum dinukum wa liya din.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian lanjut dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tampat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk tasyahhud (tahiyat) awal setelah sujud kedua pada raka’at kedua.
Adapun tata cara duduk tasyahud awal adalah dengan duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan dalam posisi tegak. Dalam duduk tasyahud awal ini, hendaklah tangan yang kanan diletakkan di atas paha yang kanan, dengan posisi jari-jari yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari, maka hendaklah kedua jari ini dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam). Lalu, hendaklah jari telunjuk ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat “illallaah”, bukan saat ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha.” Pada sisi yang lain, hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Pada saat melakukan tasyahud awal ini, hendaklah dibaca doa berikut ini:
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Kemudian berdiri tegap dan membaca “Allahuakbar” sambil dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat Ketiga
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Sami’allaahu liman hamidahu
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Kemudian membaca doa i’tidal
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tempat sholat), seraya membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini adalah, hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak. Hendaknya tangan yang kanan diletakkan di atas paha yang kanan, dengan posisi jari-jari yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari, maka hendaklah kedua jari ini dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam). Lalu, hendaklah jari telunjuk ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat “illallah”, bukan saat ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha”. Pada sisi yang lain, hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Bacaan dalam Tasyahhud Akhir ini adalah sebagai berikut :
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah), yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.
Selamat ! Anda baru saja selesai mempelajari tata cara melaksanakan sholat maghrib. Semoga amalan sholat maghrib Anda diterima oleh Allah Subhana WaTa’ala.
0 komentar :
Posting Komentar