Peningkatan populasi manusia dalam jumlah masif beberapa tahun terakhir dituding menjadi alasan kepunahan beberapa spesies hewan. Ironisnya, bumi kehilangan lebih dari setengah hewan liar hanya dalam kurun waktu 40 tahun.
Menurut laporan dari badan pemerhati lingkungan, WWF, telah terjadi penurunan jumlah hewan liar hingga setengah lebih sejak tahun 1970 yang lalu berdasarkan survei dari 3000 spesies hewan liar bertulang belakang di seluruh belahan bumi. Bahkan, dari tahun 1970-2010 penurunan populasi hewan liar tercatat mencapai 39 persen.
Dikutip dari Phys.org (30/09), laporan terbaru menyatakan bila sekitar 10.000 populasi dari 3.038 spesies dinyatakan punah. Populasi hewan-hewan liar tersebut bervariasi, mulai dari gajah hingga kura-kura. Kepunahan massal itu diklaim akibat dari konsumsi sumberdaya alam oleh manusia yang telah melampaui batas.
Pertambahan jumlah manusia dari hanya 3,7 miliar di tahun 1970 menjadi hampir 7 miliar di tahun 2010 telah mendorong peningkatan konsumsi terhadap sumberdaya alam dan lahan untuk tempat tinggal hewan. Oleh sebab itu, ekosistem dari hewan-hewan liar tersebut semakin terganggu, makanan dan tempat tinggal mereka semakin tergerus akibat peningkatan persebaran manusia.
Ilmuwan yakin untuk dapat bertahan hidup, seluruh populasi manusia saat ini sejatinya memerlukan 1,5 bumi. Mengingat semakin lama penggundulan hutan dan penangkapan hasil laut meningkat pesat.
Laporan tersebut juga menyatakan bila negara-negara makmur seperti Qatar, Dubai, dan Kuwait menjadi konsumen alam terbesar di dunia. Negara-negara kaya dianggap menghasilkan emisi karbon terbesar yang pada akhirnya berimbas buruk pada negara-negara miskin. Bahkan, ilmuwan yakin bila seluruh penduduk bumi diibaratkan sebagai penduduk Qatar, manusia membutuhkan setidaknya sumberdaya dari 4,8 bumi untuk bertahan hidup.
0 komentar :
Posting Komentar