Seorang remaja Austria membuat pernyataan soal kelompok  Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) namun sungguh mengejutkan dan  berbeda dari pelbagai lansiran media. Dia bilang hidup bersama ISIS  benar-benar membebaskan jiwanya. Dia juga siap jika harus mati karena  Tuhan.
 
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (28/10), Sabina  Selimovic telah enam bulan meninggalkan orang tuanya di Austria untuk  pergi ke Kota Raqqa, Suriah kini diduduki ISIS. "Saya di sini malah  banyak makan dan menunya tidak beda jauh dengan di AUstria. Kebanyakan  makanan halal. Ada juga saus tomat, selai kacang, dan sereal jagung,"  ujar gadis 15 tahun ini.
Tim anti teror Austria percaya wawancara itu diberikan oleh Sabina  sendiri yang kini menikah dengan salah satu anggota ISIS dan remaja itu  berbicara di bawah todongan senapan serbu.
Padahal beberapa pekan sebelumnya Sabina mengatakan pada keluarganya  sangat ingin pulang ke rumah. Meski demikian gadis itu kembali  membantahnya dan begitu menikmati tinggal di Raqqa. Dia bisa nyaman  melakukan ritual agamanya dibandingkan dengan saat menetap di Ibu Kota  Vienna.
"Saya tidak bisa melakukan ibadah di Vienna," kata Sabina.
Namun para ahli suara mengatakan keyakinan mereka Sabina bersuara dengan tekanan dari suaminya maupun anggota ISIS lain.
- 
                              Blogger Comment
                            
 
- 
                              Facebook Comment
                            
 
Langganan:
Posting Komentar
                            (
                            Atom
                            )
                          
0 komentar :
Posting Komentar