Balotelli bahkan tak pernah bisa mencapai 15 gol liga dalam satu musim.
Mario Balotelli didatangkan dari Liverpool dari AC Milan dengan harga 16 juta pound pada musim panas lalu dengan harapan setidaknya bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Luis Suarez yang memilih hengkang ke Barcelona. Namun, harapan pendukung setia ‘Si Merah’ rupanya belum mampu diwujudkan sejauh ini oleh striker Italia tersebut, terutama di kompetisi Premier League.
Seperti yang kita tahu, Balotelli belum mampu menyarangkan sebiji gol pun ke gawang lawan, dan akhirnya ia hanya menerima berbagai hujatan dan kritik. Di sini, Tamojit dan Saikat dari Soccerlens mencoba memperdebatkan apakah Balotelli layak dilabeli over-rated.
Menurut Tamojit, Balotelli tak layak mendapatkan label over-rated. Pemain berusia 24 tahun itu dikenal dengan gaya hidupnya yang ‘nyentrik’, terkadang terlihat bermalas-malasan dalam latihan namun sebenarnya itu hanyalah sisi lain dari cerita hidup Balotelli. Meski demikian, di balik itu semua Balotelli adalah pemenang sejati di zamannya.
Bila seorang pemain memiliki gelar Serie A, mahkota Liga Champions dan medali Premier League atas namanya di usia muda, tentu itu adalah sesuatu yang berbeda, dan itu dimiliki ‘Super Mario’. Dia mungkin belum membayar harga yang dikeluarkan oleh The Reds untuk mendatangkannya, namun ada kelebihan yang dimiliki Balotelli.
Sepanjang karirnya, mantan penggawa Manchester City ini justru berkembang saat dia bermain dengan striker lain di sisinya. Itu terlihat pada pertandingan melawan Tottenham Hotspur di awal musim, di mana Daniel Sturridge berada di sampingnya. Balotelli tampak berbeda dari pemain lain. Saat bermain untuk City, ia rajin membangun serangan dan memiliki aura pemberani. Penggemar City khususnya, tentu akan ingat assist-nya untuk Sergio Aguero yang membantu mereka mengamankan mahkota Premier League musim 2011/2012.
Seperti yang kita tahu, Balotelli belum mampu menyarangkan sebiji gol pun ke gawang lawan, dan akhirnya ia hanya menerima berbagai hujatan dan kritik. Di sini, Tamojit dan Saikat dari Soccerlens mencoba memperdebatkan apakah Balotelli layak dilabeli over-rated.
Menurut Tamojit, Balotelli tak layak mendapatkan label over-rated. Pemain berusia 24 tahun itu dikenal dengan gaya hidupnya yang ‘nyentrik’, terkadang terlihat bermalas-malasan dalam latihan namun sebenarnya itu hanyalah sisi lain dari cerita hidup Balotelli. Meski demikian, di balik itu semua Balotelli adalah pemenang sejati di zamannya.
Bila seorang pemain memiliki gelar Serie A, mahkota Liga Champions dan medali Premier League atas namanya di usia muda, tentu itu adalah sesuatu yang berbeda, dan itu dimiliki ‘Super Mario’. Dia mungkin belum membayar harga yang dikeluarkan oleh The Reds untuk mendatangkannya, namun ada kelebihan yang dimiliki Balotelli.
Sepanjang karirnya, mantan penggawa Manchester City ini justru berkembang saat dia bermain dengan striker lain di sisinya. Itu terlihat pada pertandingan melawan Tottenham Hotspur di awal musim, di mana Daniel Sturridge berada di sampingnya. Balotelli tampak berbeda dari pemain lain. Saat bermain untuk City, ia rajin membangun serangan dan memiliki aura pemberani. Penggemar City khususnya, tentu akan ingat assist-nya untuk Sergio Aguero yang membantu mereka mengamankan mahkota Premier League musim 2011/2012.
Dia adalah titik fokus serangan AC Milan musim lalu dan Rossoneri akan finis lebih rendah di klasemen Serie A tanpa 14 gol-nya (dua kali lebih banyak dibanding pemain lain). Di Liverpool. Dia juga membawa begitu banyak potensi dan adalah salah satu pemain yang memiliki optimisme tinggi, dia membutuhkan beberapa pertandingan lagi untuk menunjukkan kemampuan sebenarnya. Mauro Camoranesi mungkin saja bisa menyebut harga Balotelli terlalu mahal, namun sebenarnya tidak.
Namun, pandangan berbeda disampaikan Saikat. Ia mengatakan bahwa Balotelli layak mendapatkan label over-rated.
Legenda Manchester United yang sekarang menjadi pengamat sepakbola, Gary Neville, menulis dalam sebuah kolom di Daily Mail: “Balotelli adalah pemain jenius, dia masih akan menjadi pemain City. Keberanian, dia memiliki banyak pengalaman, dan beberapa dari pengalaman itu luar biasa, tapi dia tak memiliki konsistensi yang jadi hal utama, penting dan satu-satunya kriteria untuk menyebut seseorang dengan sebutan ‘jenius’ dan untuk menilai seseorang sangat tinggi.
Balotelli adalah pemain yang luar biasa. Dia memiliki banyak bakat, tapi begitu banyak pemain-pemain bagus di dunia. Di usia 24 tahun, setelah bermain bersama empat klub besar dalam karirnya, ia bahkan belum pernah mencetak hingga 15 gol di liga untuk satu musim.
Dia bisa mencetak gol yang hebat, namun ia tidak bisa menjadi pencetak gol terhebat. Jadi, untuk striker, yang belum mencetak gol, bagaimana cara untuk menilainya?
Tentu saja trofi yang didapat tidak dapat mewakili sepenuhnya. Bahkan Djmi Traore memiliki satu medali Liga Champions, Michael Owen menjuara gelar Premier League bersama Manchester United di mana ia hanya mencetak dua gol sepanjang musim.
Kenyataannya adalah, dia over-hyped alias terlalu eksis di depan publik. Dia mendapatkan hampir seluruh perhatian media, terutama karena hal-hal aneh yang ia lakukan, tapi banyak orang, entah bagaimana, cenderung menyebutnya dengan sebutan ‘jenius’ karena dia dapat menciptakan momen-momen aneh.
Meski demikian, Balotelli adalah pemain yang bagus dan mungkin itu sebabnya klub-klub besar masih terus berjudi untuk mendapatkannya, tapi dia tidak memiliki level pemain kelas dunia. Dan tentu saja tidak termasuk ke dalam kategori ‘jenius’.
0 komentar :
Posting Komentar