One down, Three To Go.
EPL menatap babak 16 besar Liga Champions musim ini dengan cukup jumawa. Menempatkan empat wakil di turnamen kali ini, keempatnya berhasil lolos dengan mulus. Sayangnya, nasib buruk tampaknya siap menghantam liga yang seringkali disebut terbaik di dunia ini.
Arsenal sudah mengangkat koper dan menghapus impian treble (Yeah. Right.) mereka semalam. Setelah dihantam 0-2 di Emirates Stadium, pasukan Arsene Wenger hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Bayern di Allianz Arena. Hasil yang, entah kenapa, disambut cukup positif oleh para fans. Padahal, ini hanya memastikan apa yang sudah kita ketahui dari beberapa pekan silam: Arsenal akan tersingkir dari UCL musim ini.
Malam ini, giliran Manchester City yang akan menghadapi hari penghakiman di kandang Barcelona. Yes. Barca sedang tidak dalam kondisi terbaik mereka. Yes. Tekanan untuk tampil baik sekarang sedang berada di tangan tuan rumah. Namun, sangat sulit bagi City untuk menghapus keunggulan 2 gol away yang dibawa Barca dari Etihad Stadium. Kebodohan Martin DeMichelis bisa menjadi penyebab terbesar berhentinya petualangan dan impian Manchester Biru.
Minggu depan giliran Manchester United dan Chelsea. United juga berhadapan dengan gunung yang cukup tinggi. Penampilan acak-acakan mereka di leg pertama berujung kekalahan 0-2 dari Olympiakos. Jika ingin lolos, minimal tiga gol harus diciptakan di Old Trafford. Itupun dengan catatan pertahanan rapuh United bisa terhindar dari kebobolan satu gol pun. Berat? Pasti.
Leg kedua paling “ringan” –terutama jika dibandingkan dengan tim-tim Inggris lain- akan dihadapi oleh Chelsea. Pulang dengan hasil imbang 1-1 dengan Galatasaray adalah hasil yang cukup positif. Hasil imbang 0-0 atau menang dengan skor berapapun akan membuat langkah mereka menjadi lebih panjang. Dan melihat rekor super bagus Mourinho di Stamford Bridge, harapan terbesar EPL di Liga Champions musim ini rasanya memang layak untuk diletakkan di pundak The Blues.
Sebenarnya, apa masalah tim-tim EPL di Eropa musim ini? Banyak yang akan menunjuk ketidakberuntungan sebagai faktor besar. Arsenal dan City harus kehilangan satu pemain di leg pertama, dan pengaruhnya sangat besar untuk penampilan mereka secara keseluruhan. Sedangkan United, well, they simply didn’t turn up in that match. Nyaris tidak ada peluang berbahaya yang mereka ciptakan ke gawang Olympiakos.
Chelsea, lagi-lagi, menjadi penampil terbaik. Meski tidak terlalu maksimal, satu poin dari “neraka” Galatasaray jelas menjadi hasil yang positif. Hanya saja, mereka harus ekstra hati-hati di leg kedua nanti. Jika kembali gagal tampil maksimal, maka peluang kejutan terjadi akan meningkat pesat.
Secara persaingan, EPL memang boleh berkoar-koar sebagai salah satu Liga terbaik di Dunia. Namun saat ini, penampilan mereka di Eropa jauh dari level itu. Memang, lawan tim-tim Inggris ini cukup sulit. Tetapi justru ini menjadi salah satu pertanda, saat “dipaksa” untuk bertarung dengan tim papan atas di Liga Lain, para wakil EPL melempem.
0 komentar :
Posting Komentar